5 Kebiasaan orang Korea yang aneh menurut saya

Menyambut HUT Kemerdekaan Korea Selatan yang jatuh di tanggal ini, 15 Agustus, maka saya kompilasikan lima kebiasaan orang Korea yang membuat saya heran sewaktu saya pertama tiba (sampai saat ini juga). Kenapa cuma lima? Karena Lima adalah ibukota Peru.  Hehe. Joke lama banget ini. Satu generasi dengan joke berikut:

~ A: Kodok apa yang paling rame? B: Kodok Indah Mall

~ A: Bebek apa yang paling rame? B: Bebek rapa orang sih bilang Kodok Indah Mall

~ A: Ikan apa yang paling rame? B: Ih. kan udah dibilangin Kodok Indah Mall.

Garing ya? Tau tuh. Orang jaman dulu memang suka gitu.

1.5 tahun tinggal di Korea tidak menjadikan saya ahli di kebudayaannya, jadi list ini ya hanya dianggap sebagai asal tahu saja, bukan sebagai referensi. Lagipula, aneh menurut saya belum tentu aneh menurut orang lain. Saya juga menulisnya tidak pakai riset yang mendalam karena ini ditulis waktu libur nasional dan saya bosan facebook-an dan main game. Jadi..cuma sebagai pembenaran supaya setidaknya hari ini ada satu hal yang bisa dihasilkan selain bermalas-malasan. So, here goes.

1. Makan di satu mangkok bersama.

Jadi bayangkan anda makan kimchi jjigae bersama teman Korea. Setelah menunggu sekitar 5-10 menit akhirnya pesanan bisa dihidangkan. Satu mangkuk untuk 2-3 orang.

kimchi-jjigae

Yummy! (tapi tidak halal. apalagi kalau habis makan ga bayar)

Jadi begini proses makan kimci jjigae. Satu per satu peserta mulai memasukkan sendoknya ke mangkok. Sendoknya belum kena mulut. Ok. That’s fine. Terus lanjut makan nasi. Setelah itu, sendok dijilat supaya nasinya tidak ada yang menempel dan sendoknya dimasukkan lagi ke mangkok….Ewwww. Bekas liur-liur berkumpul menjadi satu. Bisa dihitung indirect kiss juga. Kalau begitu, saya sudah pernah indirect kiss sama berapa orang cewek Korea ya? Hm…….. 2 orang. Cuma 2 orang?? Iya. Selama 1.5 tahun, saya cuma pernah makan bareng dua cewek Korea… I haz a sad nao 😦

i haz a sad

2. Penampilan men!

Bagaimana cara meloloskan diri kalau dikejar bandit Korea? Gampang. Lari ke tempat yang banyak kacanya. Serius. Orang Korea (yang saya kenal –red) tidak bisa lewat kaca/sesuatu_yang_bisa_memantulkan_bayangan tanpa merapikan rambut. Makanya di banyak tempat ada cermin, termasuk di setiap toilet. Toilet bahasa Koreanya adalah 화장실 (화장 = make-up, 실 = room). OMG! Semuanya masuk akal sekarang.

hwajangsil

Hwajangsil masisoyo kalau kata orang PKNU (Inside joke –red)

Tapi saya benar-benar kagum dengan fashion sense nya masyarakat setempat. Enak dilihat. Apalagi kalau musim panas. Setiap musim panas, kurang bijak untuk investasi di bidang tekstil karena kurangnya order kain di Korea. Sebaliknya, investasi di kacamata hitam cukup bijak, karena selain melindungi mata dari sinar matahari, juga bisa menyembunyikan arah mata memandang.

3. Banting pintu/jendela/dan lain-lain

Pertama kali saya masuk ke lab, saya kaget karena banyak orang suka banting pintu. Gila, ini lab penuh orang stress yang suka marah-marah apa, pikir saya. Ternyata memang iya. Stressnya doang sih, marah-marahnya tidak. Entah kenapa, masyarakat setempat berisik sekali kalau mengerjakan sesuatu. Entah menutup pintu, mengetik di komputer, ngobrol, semuanya pakai speaker altec lansing/ekuivalen-nya. Jadi, kalau di Korea jangan kaget kalau mendengar gedubrak-gedubrak sewaktu menutup pintu.

4. Skinship

Ternyata skinship awalnya dari Korea toh. Konglish. Definisinya menurut urbandictionary.

Jadi sekitar enam bulan saya tinggal di Korea dan berinteraksi dengan teman-teman lab, ada beberapa orang teman cowok yang suka pegang-pegang tangan, kadang suka pijat-pijat bahu saya. Terus terang saya kurang nyaman dan sepertinya ada yang sadar dan bertanya kepada saya:

“Does he bother you with the skinship?”

“What’s a skinship?”

“Maksudnya berarti kita sudah nyaman dengan kamu, jadi kalau dia pegang tangan kamu atau pijat-pijat bahu kamu tandanya persahabatan (di-translate karena kalau percakapan verbatim-nya banyak grammar yang error, – siapa tahu ada grammar nazi-)

“So there is nothing gay about that.”

shinee[3]

<sarcasm>Yeah, sure</sarcasm>.

Biasanya kalau acara minum-minum bersama, skinship-nya makin parah, contohnya: tangan dipegang terus, dirangkul, disuapin. Bapak-bapak sih biasanya. Jadinya lebih aneh dan membuat bergidik (hehe. bergidik. jarang juga menulis pakai kata bergidik).

5. Minum-minum

Oh man. minum-minum. Orang setempat kalau minum-minum seperti tidak ada hari esok. Cewek, cowok, tua maupun muda, semuanya suka minum. Soju, mekju (bir), somek (soju mekju), somekcol (soju mekju cola). Semuanya saya sudah pernah coba. hehehe.

Kalau yang hardcore, biasanya kalau acara makan-makan bareng se-lab, ada tiga tahapan. Tahap pertama minum soju dan bir di tempat makan. Di tahap ini biasanya ada tradisi saling menuangkan. Jadi profesor/orang yg dituakan menuangkan soju ke gelasnya kemudian kita minum dari gelas itu (tukaran liur lagi). Gelas yang sama juga kita tuangkan soju untuk diminum beliau. Menuangkan minuman ke gelas sendiri ternyata kurang sopan. Jadi biasanya selalu ada yang menuangkan minuman ke gelas kita.

Tahap kedua adalah minum-minum di hope jib (호프집)/ Bar. Acaranya minum-minum soju dan bir lagi. Kali ini ada snacknya, biasanya kacang, ayam atau cumi-cumi bakar.

beer gallon

Minum bir segalon (benar-benar ada galonnya)

Tahap ketiga (saya tidak pernah sampai tahap ini) adalah minum-minum di hope jib/ bar yang lainnya. Acaranya? minum-minum soju dan bir lagi. Pindah bar cuma buat ganti suasana.

Setelah tahap ketiga, baru makan ramyeon (mie rebus) di restoran 24 jam. Habis itu dimuntahkan di jalan.

Jadi begitulah kira-kira pengalaman saya mendapati kebiasaan yang aneh menurut saya. Semoga dapat berguna bagi pembaca budiman sekalian. Sekian dan terima kasih. Saran dan kritik tidak ditampung.

3 thoughts on “5 Kebiasaan orang Korea yang aneh menurut saya

Leave a comment